Tim Pengabdian Masyarakat LEPMA FEB UMS Sosialisasikan Strategi Media Sosial untuk Peningkatan Brand Awareness dan Penjualan Produk Batik Eco-Print di Desa Jarum

 

Tim Pengabdian Masyarakat LEPMA FEB UMS Sosialisasikan Strategi Media Sosial untuk Peningkatan Brand Awareness dan Penjualan Produk Batik Eco-Print di Desa Jarum


Jarum, 27 Oktober 2024 – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) dan Tim PPO dari Lembaga Pengembangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta (LEPMA FEB UMS) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Jarum. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan produk batik eco-print lokal melalui pemanfaatan media sosial.

Kegiatan yang diadakan pada akhir Oktober ini diikuti dengan antusias oleh pelaku usaha batik eco-print di Desa Jarum, anggota Karang Taruna, Ibu-Ibu PKK, serta masyarakat yang tertarik memperdalam kemampuan pemasaran digital. Tim LEPMA FEB UMS membawakan materi berupa strategi pemasaran di platform digital, dengan fokus pada penggunaan Instagram dan Shopee untuk menarik perhatian konsumen dan memperluas jangkauan pasar.

Menurut ketua pelaksana Tim PPK ORMAWA LEPMA FEB UMS, pelatihan ini berangkat dari kebutuhan para pelaku usaha lokal yang ingin menjangkau pasar yang lebih luas tanpa batasan geografis. "Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi langkah awal bagi para pelaku usaha batik eco-print di Desa Jarum untuk mengoptimalkan potensi pasar digital. Melalui media sosial, produk lokal memiliki peluang untuk dikenal lebih luas, dan ini tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan," ujarnya.

Dalam sesi pelatihan, peserta diajak untuk memahami pentingnya brand awareness dalam membangun citra produk. Mereka diperkenalkan pada strategi dasar pembuatan konten media sosial, seperti pemilihan foto produk yang menarik, penggunaan pencahayaan yang tepat, hingga tips membuat caption yang mampu menarik perhatian calon pembeli.

Selain itu, tim pelatihan dari LEPMA FEB UMS juga memberikan buku panduan teknis tentang penggunaan fitur-fitur media sosial yang mendukung pemasaran, seperti Instagram Stories, Facebook Marketplace, dan penggunaan hashtag untuk meningkatkan jangkauan postingan.

Agar lebih aplikatif, pelatihan dilengkapi dengan sesi praktik langsung. Peserta diberi kesempatan untuk mengambil foto produk batik eco-print mereka dan mencoba mengedit serta menyusun konten agar tampak lebih profesional. Tidak hanya itu, peserta juga diajak memahami fitur analitik yang tersedia di Instagram, yang bisa membantu mereka memantau perkembangan interaksi dan preferensi audiens terhadap konten yang diposting.


Seorang peserta, Ibu Sri, yang juga merupakan anggota Kelompok Wanita Tani Desa Jarum, menyampaikan bahwa pelatihan semoga bermanfaat bagi usaha yang dijalankannya. "Selama ini kita mudah sekali untuk membuat sebuah produk, akan tetapi kita tidak tau cara untuk menjual produk tersebut, tapi dengan pelatihan ini saya berharap menjadi langkah awal untuk usaha dari ibu-ibu untuk bisa memasarkan produk dengan lebih luas lagi” katanya.

Selain membantu meningkatkan keterampilan teknis pemasaran, program ini juga diharapkan menjadi sarana untuk membangun perekonomian lokal desa. Dengan meningkatnya kemampuan para pelaku usaha di Desa Jarum dalam memasarkan produk mereka secara digital, tim LEPMA FEB UMS berharap adanya kontribusi terhadap pengembangan ekonomi yang berkelanjutan di desa tersebut.

"Kami percaya bahwa potensi lokal Desa Jarum, terutama dalam bidang batik eco-print, memiliki nilai yang tinggi. Dengan dukungan pemasaran digital, kami optimis produk ini bisa dikenal luas dan menjadi salah satu ikon Desa Jarum," ujar Wiwik salah satu anggota tim pelatihan LEPMA FEB UMS.

 


Comments